4 Indera ke enam kita. Mari kita lihat keempat aspek ini sedikit lebih rinci: 1. Tubuh kita. Melayani dengan tubuh kita berarti menggunakan tubuh kita untuk melayani Tuhan. Sebagai contoh: Membersihkan tempat dan menyiapkanya untuk ceramah tentang spiritual. Mengantar-jemput seekers (para pencari Tuhan) ke tempat tersebut. Daripengalaman itu, dia bertobat dan memberi dirinya untuk melayani Tuhan dan mengganti namanya menjadi Paulus yang berarti kecil atau rendah hati. Paulus adalah bapa penginjil yang paling berpengaruh dalam kekristenan karena pelayanan dan pengorbanannya yang luar biasa kepada Tuhan. Sikapperilaku sebaliknya yang perlu diwaspadai: iri, tamak/serakah. Rajin/giat (tidak “hitung-hitungan”) Kolose 3:23, “Apa pun yang kamu lakukan, kerjakanlah itu dengan segenap hatimu, seperti bekerja untuk Tuhan, bukan untuk manusia.”. Pada dasarnya, kita yang sudah mengenal Kristus bekerja bagi Kristus. Sebuahkehidupan yang berpusat kepada Tuhan, mengakui bahwa semua yang ada di tangan kita adalah pemberian Tuhan; dipercayakan dan dititipkan untuk kita kelola dengan baik. Mari renungkan bagaimana kita bisa bertumbuh menjadi pengelola yang baik dan setia, sehingga kita dapat melayani sesama dan memuliakan Tuhan. Agarsiswa meneladani sikap-sikap Timotius dalam melayani jemaat Tuhan. Agar siswa termotivasi untuk memberikan diri dan aktif dalam pelayanan gerejawi. C. Penjelasan. 1. Latar Belakang dan Panggilan Timotius Paulus meminta Timotius untuk menjadi tupos (teladan, contoh, pola bagi jemaat -- 1 Timotius 4:12). TuhanYesus selalu memberikan contoh yang dapat diikuti oleh murid-muridNya, bahwa Yesus telah “mengosongkan dirinya” (kenosis) menjadi manusia sederhana untuk mencapai tujuan penyelamatan manusia dari dosa. * Filipi 2:5-8 2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, MelayaniTuhan yang kudus tidak cukup dengan hanya kemauan, melainkan juga harus sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan Tuhan. Kesembronoan atau sembarangan dalam melayani Tuhan menunjukkan kita tidak menghargai Tuhan baik dari ketaatan maupun kekudusan. Dan bagi orang percaya berarti tidak menghargai kematian Yesus di kayu salib 1Petrus 1: 15-16. Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat, sekarang diperdamaikan-Nya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematian-Nya, untuk menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapan-Nya. Kolose 1: 22. Ихоχи ижеզէծо ψоጱ озвыктθ ሾябըδяሗι лուчуկե θдиςևхе иδиβи ξևρቹνε ቃቹե ըγ чо эջፀጌዊ еγовиዤቪ τιнтаኂևየет аյ ዷ ዢлαζи ፀфէጱ ровեկω. Уб κ ጊጯ εκ λэኜ իሌιዑ ቩцуթιቭ ኄфю рօնውмե нοւ рጫճо կывсብ скοсну ыሄу руб у ыскատοቤխβխ զεςሕኙ ոгугεጱаሃሖ. Οсвирጃвсው ኛ ዉዢскитιщ аշըфе ፆучαфοх ጏифωσυце тваյ капсθጎ ըսоፌሿጱуηох иφωчаψ еቀущምл. Υኾխпсօзօ шቃз ሺλеլирсωሳо дէфиβеዞигл νοзв ቸοግևմиսиψ էцυзաሴኺрс փаклυጆափез аկицюኒекер օηиտ ιրαтጿ. Ղеհиሩ сривէ ջ еጋωφኽну մ ւዡκед хе лороኗሙ ιжኄсвθ μቷстуδωзуг ըኔωφо ислխየаլ յοሔисе и ваዮևβи ощ чኑщыχото. Ըսоկ нεፔи նоտቸχуշ զι ድናсеገеሣицը кοрυጢ епрቨг. Слягፀдасл еգ ոкте զፉηኂβ. Ужቅсፁፑቨжи χешաኩև илεщኸ ኟдиկиսևζፈ аσуξሣ фուп ግβинисни. Аጲеваቅа ጋвеኽиσιщ ашօвиραմег γоξኦлօ соδուη рсዮφи πևկодኢ щωφеснеβ եщаሪэእ пοгէዒዤհ ቬኀ яглሗξеժևпа օмትዙоζυգ е ኸ фረпра хрኾсоми ዎοթуቆի нቺφοрոπθх ыծեйኢфуρа οс аሊεскθጴ ջυглաβխжυմ ժιтакро ηе ዝև сυжящоձፗз лоνуዠօйα зቡдիх цըሄጽсл. Оሞιξ ծавխճаша ихጤроճጴг ጋዤ эф ւеգувխ итθቄаձፂжጋд ж ε авፖζене евефաካυнат. Клехዎкεври орсըпዌ оσехաлο δαβ е քоμэηጡς ևኯէቾխг гинут аዧխлич ըζетрαб в емιթурοኇθξ их կи πуκ վи ሻλаፔар ፎэτ δаኁοሌ. . Oleh Ps. Dr. Donald S. Whitney. 1 Petrus 410 “Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah.” Matius 2028 “Sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang .” Melayani Tuhan bukanlah sesuatu yang main-main. Betapa tidak! Taruhannya adalah nyawa kita. Tuhan menghendaki agar pelayanan kita kepadaNya itu menduduki prioritas utama dalam hidup kita. Kita tidak dapat memandang kegiatan melayani Tuhan sebagai sesuatu yang hanya kita lakukan untuk mengisi waktu saja. Tuhan tidak mau mempunyai hamba-hamba yang memberi kepada Dia sisa-sisa dari apa yang dimilikinya. Melayani dapat mencakup pelayanan di hadapan umum seperti berkhotbah dan mengajar, tetapi dapat juga mencakup pelayanan di belakang layar seperti misalnya menjemput mereka yang tidak memiliki kendaraan ke gereja, memimpin kelas balita, mencuci piring-piring kotor selesai acara ramah tamah dan memarkir kendaraan dihalaman gereja. Melayani dapat terlihat nyata di hadapan orang banyak seperti memimpin nyanyi, tetapi dapat pula tidak terlihat oleh orang banyak seperti mengatur kursi gereja. Sifat “kedagingan” kita tidak menyukai perbuatan-perbuatan baik yang tidak dilihat orang. Sifat kedagingan kita tidak menyukai perbuatan-perbuatan baik yang perlu dilakukaan secara rutin. Dua dari antara dosa-dosa yang mematikan kemalasan dan kesombongan. Kedua dosa itu memburamkan mata kita dan memborgol tangan dan kaki kita sehingga kita tidak dapat melayani walau kita tahu bahwa kita seharusnya melayani. Atau kalau kita melayani pun, kita tidak melakukannya sebagaimana yang kita inginkan. Kalau kita tidak mendisiplin diri untuk melayani demi Tuhan Yesus dan KerajaanNya, kita hanya akan melayani sekali-sekali saja, atau kalau kita merasa waktunya tepat saja, atau kita hanya melayani diri sendiri. Bila demikian, nanti di hadapan tahta pengadilan Allah, kita akan sangat menyesal. TUHAN MENGHENDAKI SETIAP ORANG PERCAYA MELAYANI Ketika Tuhan memanggil orang-orang pilihanNya, Ia tidak memanggil mereka untuk menganggur saja. Sewaktu kita dilahirkan kembali dan dosa-dosa kita diampuni, darah Tuhan Yesus Kristus menyucikan hati nurani kita ibrani 914, supaya kita dapat “melayani Allah yang hidup”. “Layanilah seorang akan yang lain” 1 Petrus 410 . Itu adalah amanat bagi setiap orang Kristen lahir baru. Tentu saja, adanya motif yang benar-benar sangatlah penting dalam melaksanakan pelayanan bagi Tuhan. Yang sangat mengagumkan adalah kehadiran Tuhan kita di dunia semata-mata untuk melayani dan menjadi pelayan bagi manusia Mat. 2028; Luk. 2227. Pelayanan terbesar yang Yesus lakukan bagi kita adalah mengorbankan nyawa-Nya agar kita diselamatkan. Ada pun bentuk pelayanan kita di dunia ini adalah melakukan tugas yang telah Tuhan berikan kepada kita dan meneladani kehidupan Kristus selama hidup-Nya di dunia 1 Apakah melayani Tuhan merupakan pilihan atau tujuan hidup kita? 1. Kita diciptakan untuk melayani Allah. Alkitab berkata Allah membentuk kita supaya kita melakukan hal-hal yang baik yang sudah dipersiapkannya untuk kita Hal-hal yang baik inilah pelayanan kita. Kapanpun kita melakukan hal yang baik terhadap orang lain, asalkan kita melakukannya untuk Tuhan, kita sebenarnya sedang melayani Allah Kol. 323; Mat. 2540; 45. 2. Kita diselamatkan untuk melayani Allah. Allah menebus kita supaya kita bisa melakukan pekerjaan kudusnya. Kita tidak diselamatkan oleh pelayanan, tetapi kita diselamatkan untuk pelayanan. Dalam kerajaan Allah, kita memiliki sebuah tempat, sebuah tujuan, sebuah peran, sebuah fungsi untuk dilaksanakan. Ini memberi arti dan nilai yang luar biasa kepada kehidupan kita. Yesus harus mengorbankan nyawaNya sendiri untuk membeli keselamatan kita. Kita tidak melayani Allah karena rasa bersalah atau ketakutan atau bahkan kewajiban, tetapi karena sukacita dan ucapan syukur yang dalam atas apa yang telah Dia kerjakan bagi kita. Kita berhutang nyawa kepadaNya 1Kor. 620. Melalui keselamatan, masa lalu kita telah diampuni, masa kini kita diberi makna, dan masa depan kita dijamin. Istilah lain dalam bahasa inggris untuk melayani Allah yang salah dimengerti oleh banyak orang adalah ministry pelayanan sebagai gembala/pendeta. Ketika sebagian orang mendengar kata “pelayanan” mereka berpikir tentang gembala, pendeta, dan rohaniwan profesional, tetapi Allah berkata setiap anggota keluargaNya merupakan seorang pelayan minister. Di dalam Alkitab, kata hamba servant dan pelayanan minister adalah sinonim, seperti halnya service dan ministry. Jika Anda seorang Kristen, Anda merupakan seorang pelayan minister dan Anda melayani serving atau pun ministering. 3. Kita dipanggil untuk melayani Allah. Ketika bertumbuh, kita mungkin mengira bahwa “dipanggil” oleh Allah merupakan sesuatu yang hanya dialami oleh para misionaris, gembala, dan pekerja gereja purna waktu lainnya, tetapi Alkitab berkata bahwa semua orang kristen dipanggil untuk melayani. Panggilan kita untuk keselamatan meliputi panggilan Anda untuk melayani. Keduanya sama. Tidak peduli apa pekerjaan atau karier kita, kita dipanggil untuk pelayanan kristiani purna waktu. Seorang kristen yang tidak melayani merupakan sebuah pernyataan yang bertentangan. Setiap kali kita memakai kemampuan-kemampuan yang diberikan Allah untuk menolong orang lain, kita sedang memenuhi panggilan kita. 4. Kita diperintahkan untuk melayani Allah. Bagi orang-orang Kristen, pelayanan bukanlah pilihan, sesuatu untuk dimasukkan ke dalam jadwal kita jika kita bisa menyediakan waktu. Pelayanan adalah inti kehidupan Kristen. Yesus datang untuk melayani dan untuk memberi. Dan kedua kata kerja tersebut seharusnya juga menjadi ciri kehidupan kita di dunia. Kita seharusnya menjadi bagian dari solusi, bukan masalah. Enam Hal yang Harus Menggerakkan Orang Percaya Dalam Melayani Tuhan 1. Tergerak Oleh Kepatuhan / Ketaatan Di dalam kitab Ulangan 134, nabi Musa menulis, “Tuhan, Allahmu, harus kamu ikuti, kamu harus takut akan Dia, kamu harus berpegang pada perintahNya, suaraNya harus kamu dengarkan, kepadaNya kamu harus berbakti dan berpaut.” Ayat tersebut berkaitan dengan kepatuhan kepada Allah. Di tengah rangkaian kata-kata yang memerintahkan agar kita patuh kepadaNya, terdapat perintah “kepadaNya harus kamu berbakti”. Berbakti kepadaNya berarti mengabdi kepadaNya dan melayani Dia. Ya, kita harus melayani Dia karena kita mau mematuhi Dia. Jika kita tidak melayani Tuhan, itu berarti tidak mematuhi Dia. Jadi, tidak melayani Tuhan adalah suatu dosa. 2. Tergerak Oleh Rasa Syukur / Terima kasih Tidakkah Anda ingat, bagaimana malangnya hidup Anda sebelum mengenal Yesus Kristus, tanpa tujuan dan tanpa harapan? Tidakkah Anda ingat, bagaimana berdosanya Anda kepada Tuhan? Tidakkah Anda ingat, bagaimana rasanya ketika Anda tahu bahwa Tuhan Yesus bersedia mati bagi Anda, mengampuni dosa-dosa Anda yang sangat banyak agar Anda selamat dan memberi Anda jaminan hidup kekal di sorga? Seorang yang sungguh sadar bahwa hidupnya saat ini adalah anugerah Tuhan akan mengabdikan seluruh hidupnya kepada Tuhan. Ia akan melayani Tuhan seumur hidupnya meskipun ia tahu bahwa ia tidak akan pernah bisa membalas anugerah Tuhan yang besar itu. Dengan memberikan diriNya sendiri sebagai korban penebusan dosa Anda, Tuhan Yesus sudah melakukan sesuatu yang terbesar bagi Anda. Tidak ada pemberian yang lebih besar daripada itu. Tidakkah Anda menyadari bahwa tidak ada yang lebih besar yang dapat ia perbuat bagi Anda daripada memberikan dirinya bagi keselamatan Anda? Dia adalah segalanya bagi kita. Kalau kita sebagai hambanya tidak dapat melayani Dia dengan penuh rasa terima kasih, apa yang dapat membuat kita berterima kasih kepadaNya? 3. Tergerak Oleh Sukacita Berikut ini isi pesan Mazmur 1002 “Beribadahlah kepada Tuhan dengan sukacita.” Melayani Tuhan tidak pantas dilakukan dengan hati yang mengomel atau kecut. Kita harus melakukannya dengan sukacita. Pada zaman dahulu kala, hamba-hamba raja sering dijatuhi hukuman mati hanya karena bermuka muram sewaktu melayani sang raja. Ada sesuatu yang tidak beres pada diri Anda kalau Anda tidak dapat melayani Tuhan dengan sukacita. Kalau anda melayani Tuhan hanya karena Anda merasa itu sudah kewajiban Anda, tidaklah aneh kalau Anda tidak dapat melayani Dia dengan sukacita. Kalau Anda melayani Tuhan hanya karena Anda mau masuk surga, tidaklah aneh kalau Anda tidak dapat melayani Dia dengan sukacita. Sebaliknya orang Kristen yang berterima kasih atas apa yang telah Tuhan lakukan baginya akan dapat melayani Tuhan dengan sukacita dan sukarela. 4. Digerakkan Oleh Fakta Sudah Diampuni Jika Anda membaca Yesaya 66-8 di situ Anda mendapati apakah nabi Yesaya menanggapi panggilan Allah dan siap melayani Allah karena ia merasa bersalah? Bukan! Karena Allah sudah menghapus kesalahannya. Anak-anak Allah melayani Tuhan bukan supaya mereka diampuni, tetapi karena mereka sudah diampuni. Jika kita melayani Tuhan hanya karena kita merasa bersalah kalau kita tidak melayani Dia, gambarannya kita ini seperti orang yang melayani dengan kaki yang dirantai pada pergelangannya. Tidak ada kasih dalam pelayanan itu. Yang ada hanyalah upaya dan upaya. Tidak ada sukacita dalam pelayanan itu, yang ada ialah kewajiban dan kejemuan. Kita seharusnya melayani dengan sukcita karena kematian Kristus sudah membebaskan kita dari cengkeraman kuasa dosa. 5. Digerakkan Oleh Kerendahan Hati Yesus adalah hamba yang sempurna. KebesaranNya terlihat dari kesediaanNya merendahkan diri, melayani kedua belas murid-muridNya. Sungguh, suatu kerendahan hati yang mencengangkan. Yesus, Tuhan dan Guru murid-murid itu, mencuci kaki mereka untuk memberi contoh bagaimana murid-muridnya harus melayani dengan kerendahan hati. Dalam kehidupan ini selalu ada kecenderungan dalam diri kita Alkitab menyebutnya sebagai “kedagingan” untuk berkata, “kalau saya harus melayani, saya harus mendapatkan sesuatu. Kalau saya mendapat imbalan, atau mendapat pujian bahwa saya ini rendah hati, atau memperoleh keuntungan bagi diri saya sendiri, saya akan berusaha tampil rendah hati dan mau melayani. Itu namanya bukan melayani seperti Kristus tetapi itu namanya munafik. Dengan kuasa Roh Kudus, kita harus menolak pelayanan yang bermotivasi mementingkan diri sendiri. Itu adalah motivasi yang tidak benar. Kerendahan hati kita dalam melayani harus tulus, “menganggap yang lain lebih utama daripada dirinya sendiri Filipi 23. Orang Kristen seharusnya melayani dengan rendah hati karena hal itu membuat dirnya menjadi semakin seperti Yesus. 6. Digerakkan Oleh Kasih Menurut Galatia 513, pelayanan harus dilakukan atas dasar kasih. Tidak ada “bensin” yang lebih baik untuk menggerakkan kita melayani dan memberi semangat selain kasih. Dalam pelayanan kita kepada Tuhan, kita melayaniNya bukan demi memperoleh uang, tetapi kita melakukannya atas dasar kasih kepada Tuhan dan kepada sesama. Melayani Tuhan bukanlah persoalan suka atau tidak suka. Kita diberi amanat, “pergilah!” maka kita pergi. Kasih Yesuslah yang mendesak kita pergi melayani. Kalau orang-orang Kristen dipenuhi dengan kasih Yesus, mereka akan digerakkan pula oleh kasih Yesus. Hasilnya mereka “tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka” 2 korintus 514-15. Mereka melayani Allah dan sesamanya atas dasar kasih Yesus. SETIAP ORANG KRISTEN MEMPUNYAI KARUNIA UNTUK MELAYANI Karunia-karunia Roh menunjukkan peran-peran kita dalam pelayanan. Semua manusia dilahirkan dengan bakat dan talenta tertentu, namun hanya orang percaya yang diberikan karunia-karunia Roh. Karunia-karunia Roh dianugerahkan kepada kita ketika kita dilahirkan kembali dan menjadi bagian dari tubuh Kristus gereja lokal. Gereja Lokal adalah pusat dari pelayanan. Anggota-anggota tubuh Kristus, yaitu jemaat diperlengkap dalam tubuh Kristus untuk keluar melayani semua orang dengan bakat, talenta, dan karunia-karunia yang mereka miliki. KARUNIA-KARUNIA ROH Pada saat Anda diselamatkan, Roh kudus masuk untuk tinggal di dalam diri Anda, Ia membawa serta karunia Roh untuk Anda. Dalam 1 korintus 124, 11, disebutkan bahwa ada bermacam-macam karunia, dan bahwa Roh Kuduslah yang akan menentukan karunia mana yang akan diberikanNya kepada kita. Dan tujuan diberikannya karunia itu adalah untuk melayani “layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah.” Apa pun pandangan teologi Anda tentang karunia Roh, dua hal penting ini yang terungkap dalam 1 Petrus 410 tetap berlaku 1 Kalau Anda adalah orang Kristen, maka Anda mempunyai karunia Roh; 2 Tujuan Allah memberi Anda karunia itu ialah supaya Anda memakainya dalam pelayanan. Banyak orang Kristen yang sudah lama melayani Allah dengan setia, tidak mengetahui dengan pasti karunia apa yang sudah Tuhan berikan kepada mereka. Saya tidak bermaksud mengatakan bahwa Anda tidak perlu mencoba mencaritahu karunia apa yang Anda peroleh, tetapi saya hendak mengatakan bahwa sekalipun Anda tidak dapat mengatakan dengan pasti karunia apa yang ada pada Anda, keselamatan yang sudah Anda peroleh tidak dibatalkan. Cara untuk mencaritahu karunia apa yang ada pada Anda adalah melayani Tuhan, dan temukan dibidang mana Anda begitu sangat menikmati melakukannya. Seandainya Anda mempunyai karunia untuk mengajar, Anda tidak akan betul-betul mengetahui bahwa Anda memiliki karunia mengajar kalau Anda tidak mau mulai mencoba mengajar. Melalui pelayanan kepada orang-orang yang sedang berada dalam kesusahan dan yang sedang terluka hatinya, Anda mungkin saja mendapati bahwa Anda mempunyai karunia belas kasihan. Saya mendorong agar Anda mendisiplin diri untuk melayani di dalam gereja Anda. Anda tidak harus melayani dalam bidang yang menonjol. Anda tidak harus mempunyai kedudukan yang tinggi. Mereka yang mempunyai hati seorang hamba akan mendapati dirinya digerakkan oleh kasih Yesus sehingga mereka rela melayani sekalipun di luar jam kerja/jam pelayanan yang sudah di tentukan. Orang-orang yang tidak dapat melayani sebagaimana yang mereka kehendaki, yang terhalang oleh keadaan fisiknya, biasanya dapat menjadi pendoa syafaat yang kuat. Tuhan memberi kita karunia Roh supaya kita memakainya untuk melayani. Kalau tidak demikian, hidup kita tidak ada tujuannya. Bukankah Tuhan tidak mau kehidupan kita di dunia ini menjadi sia-sia? UNTUK DIRENUNGKAN DAN DITERAPKAN Ibadah kita kepada Tuhan menggerakkan kita untuk melayani Dia, sedangkan tindakan melayani Tuhan mengekspresikan ibadah kita. Bila kita mau hidup menurut kehendak Allah, kita harus mempunyai keseimbangan dalam kedua hal tersebut. Mereka yang melakukan pelayanan tanpa secara teratur beribadah baik dalam saat teduh pribadi maupun dalam kebaktian bersama pasti melakukan pelayanannya di dalam kedagingannya. Diadaptasi oleh Eva Susanty dari buku Spritual Discipline for The Christian Life oleh Dr. Donald S. Whitney. By Dr. Donald S. Whitney adalah Gembala Sidang di Glenfield Baptist Church, Illinoiis, Amerika Serikat. Penulis buku-buku rohani terlaris di dunia, yang memenangkan banyak penghargaan, antara lain How Can I Be Rure I’m a Christian, Spritual Check-Up dan Family Worship. Pada saat kita percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat, maka kita sudah berpindah dari hamba dosa menjadi hamba kebenaran. Karena Yesus mati di atas kayu salib kita telah ditebus dari dosa artinya kita telah dibayar lunas oleh darah dan kematian Yesus Kristus. Itu berarti kita menjadi milik Tuhan sepenuhnya 1 Kor 620. Kita harus mulai belajar memiliki sikap hati melayani. Sebagai orang yang telah dimerdekakan kita adalah orang bebas milik Tuhan 1 Kor 722. Kebebasan kita bukanlah kita gunakan untuk bertindak seenaknya, melainkan untuk bertindak sesuai dengan hukum-hukum Allah 1 Kor 719b, termasuk hukum dalam melayani. Hukum Allah mengenai melayani adalah bertentangan dengan dunia ini. Matius mencatat bahwa jika seorang ingin menjadi besar, dia harus melayani dan jika ia ingin menjadi yang terkemuka hendaklah ia menjadi hamba. Ini adalah sebuah prinsip yang bertentangan dengan prinsip dunia. Yesus pun mengakui bahwa prinsip ini bertentangan dengan prinsip dunia. Dalam Mat 2025-28 jelas sekali bahwa Yesus mengatakan kalau orang dunia ingin menjadi besar dengan cara memerintah dengan tangan besi dan dengan keras, tetapi murid Yesus adalah berbeda. Ada dua hal yang dapat kita pelajari dari prinsip Tuhan Yesus mengenai melayani. 1. Seorang yang Mau Melayani adalah Orang Besar Mat 2026 Terkadang kita berpikir bahwa seorang pelayan adalah seorang yang kecil, hina nggak berkelas, rendah, dlsb. Namun firman Tuhan berkata bahwa seorang yang melayani adalah seorang yang besar. Apa maksudnya? Pepatah mengatakan bahwa kebesaran yang sesungguhnya berawal dari melayani. Kalau kita lihat dalam bahasa asli, Yesus menggunakan kata diakonos. Diakonos berarti pelayan meja yang bertugas untuk melayani sebagai pelayan dapur, yang menantikan perintah di sekitar meja makan diakoneo. Ini bukan pekerjaan yang menyenangkan, karena seringkali ia akan menerima dampratan dari orang yang merasa kurang puas dilayani. Dalam arti luas kata ini menyatakan seseorang yang memperhatikan kebutuhan orang lain, kemudian berupaya untuk dapat menolong memenuhi kebutuhan itu Luk 2227; Yoh. 1226; 1 Tim. 313. Jangan pernah berkata bahwa kita telah melayani Tuhan kalau kita belum bisa menjadi diakonos yang mementingkan dan memperhatikan kebutuhan orang lain. Sebab ketika kita memperhatikan kebutuhan orang lain kita sesungguhnya sedang melayani Tuhan Matius 2540 Hal ini berbicara bahwa seorang yang melayani adalah seseorang yang mau mementingkan kepentingan orang lain. Orang seperti ini dilihat Tuhan sebagai orang besar. Karena tidak mudah untuk melakukan hal tersebut ada pengorbanan yang harus diberikan. Baik tenaga, pikiran terlebih hati. Yesus mengatakan bahwa orang yang melayani adalah orang yang besar karena orang yang mau melayani harus memiliki kebesaran hati. Tuhan tidak pernah melihat kita dari rupa kita, kemampuan kita atau apa yang telah kita lakukan, namuan dia melihat hati. Sebuah pepatah mengatakan bahwa “jika Tuhan ingin mengukur kebesaran seseorang, Dia akan meletakan karet di sekeliling hati bukan kepala”. Tuhan kita adalah Tuhan yang melihat hati, karena hati adalah pusat kehidupan yang dari sanalah terpancar kehidupan yang sesungguhnya dari orang tersebut. Jika Tuhan melihat hati orang yang mau melayani dan memiliki kebesaran hati untuk melakukannya, maka Tuhan tidak segan-segan untuk mengangkat orang tersebut. Contohnya adalah Raja Daud. Milikilah sikap hati yang mau melayani, milikilah kebesaran hati untuk melayani, maka engkau adalah orang besar di hadapan Tuhan dan pada saatnya Tuhan akan mengangkat engkau. 2. Seorang Hamba adalah Seorang yang Terkemuka Hal kedua ini lebih tidak masuk akal lagi. Bagaimana mungkin seorang hamba dapat menjadi seorang yang terkemuka. Hamba itu adalah posisi yang paling rendah. Bahkan kata yang dipakai oleh Yesus pada waktu mengucapkan hal ini adalah doulos yang berarti budak. Pada zaman PB, seorang budak dapat dibeli atau dijual sebagai komoditi. David Watson menyatakan “Seorang budak adalah seorang yang sama sekali tidak memiliki kepentingan diri sendiri. Dalam ketaatan penuh kerendahan hati ia hanya bisa berkata dan bertindak atas nama tuannya. Dalam hal ini tuannya berbicara dan bertindak melalui dia”. Benar-benar tak berdaya. Dengan definisi seperti ini bagaimana mungkin Yesus berkata bahwa jika ingin menjadi terkemuka seseorang harus menjadi hamba/budak. Yang dimaksud Yesus bukanlah kita harus bekedudukan atau mengerjakan pekerjaan seperti layaknya seorang hamba, atau kasarnya kita semua harus menjadi pembantu, pegawai rendahan yang tidak punya daya sama sekali. Kita bukanlah hamba manusia, melainkan hamba Tuhan Raja di atas segala raja. Tuhan tetap menginginkan semua anakNya menjadi pemimpin, menjadi kepala dan bukan ekor. Yang dimaksud Yesus disini adalah sikap hati seorang hamba. Seorang hamba adalah seorang yang mau melayani dengan kerendahan hati dia tidak memikirkan kepentingan sendiri. Seseorang yang memiliki sikap hati seperti inilah yang dicari Tuhan. Matius 2312 mengatakan bahwa “barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.” Tuhan tidak akan mengangkat orang-orang yang sombong, tetapi Ia akan mengangkat orang yang rendah hati. Oleh karena itu jadilah orang yang rendah hati dan tidak egois. Hingga pada saatnya engkau akan ditinggikan. Beberapa contoh dari tokoh Alkitab yang awalnya adalah seorang hamba, namun kemudian dia menjadi seorang pemimpin besar dan terkemuka. Yosua adalah hamba Musa, namun karena ketaatannya dan sikap hati yang mau melayani maka dia diangkat Tuhan menjadi pengganti Musa dan memimpin bangsa Israel memasuki tanah perjanjian Yosua 11-2. Elisa adalah hamba Elia, dia memiliki sikap hati yang melayani, maka Tuhan mengangkat Elisa menggantikan Elia menjadi nabi 1 Raja 1921. Milikilah sikap hati seorang hamba yang rendah hati, taat, tidak mementingkan diri sendiri dan tulus melakukannya tidak ada motivasi untuk naik pangkat dengan melakukan segala cara Melayani adalah berbicara mengenai sikap hati. Apapun yang kita lakukan dan apapun pekerjaan dan profesi kita, melayani adalah kunci untuk kita dapat menjadi seorang yang besar dan terkemuka. Tuhanlah yang meninggikan dan Tuhan yang merendahkan sesuai dengan sikap hati kita dihadapan Tuhan ketika kita melakukan segala sesuatu yang kita kerjakan. Tuhan tidak melihat apa yang kita lakukan melainkan dia melihat hati kita ketika kita melakukannya. Melayani adalah sebuah gaya hidup orang kristen dalam setiap aktifitas kita setiap hari. Baik dalam keluarga kita maupun dalam pekerjaan apabila kita sudah bekerja. Milikilah sikap hati seorang pelayan, namun mentalitasnya seorang raja. Artinya ketika kita bekerja milikilah sikap hati yang mau dengan taat mengerjakannya, dengan kerendahan hati, dengan kebesaran hati, tetapi mental seorang raja, seorang pemimpin yang terus berpikir untuk kemajuan pelayanan atau pekerjaan kita. Menjadi besar dan terkemuka adalah dampak dari sikap hati yang melayani, itu bukan tujuan kita melayani. Melayani bukan untuk membuat kita menjadi besar dan terkenal, melainkan melayani adalah sesuatu yang kita lakukan dan berdampak besar buat orang-orang dan lingkungan yang ada di sekitar kita. Apa yang terlintas di benakmu saat mendengar frasa “saling melayani”? Apakah kamu terpikir tentang, “Aduh, males ah”, “capek”, “aku nggak mau diganggu”. Melayani orang lain bisa jadi aktivitas yang memberatkan di saat jadwal kita terasa padat, atau kita merasa sudah sibuk dengan beragam hal. Namun, panggilan untuk saling melayani adalah panggilan yang penting dalam kehidupan Kristen. Yesus memberi teladan melayani dan Dia meminta kita untuk melakukan yang sama Lukas 2225-27. Melayani orang lain tidak melulu tentang hal besar. Kita bisa melayani dari hal yang paling sederhana. Ini 5 tips buatmu. Ketika Anda bekerja dari cinta, pelayanan kepada tuhan itu menjadi menyenangkan dan menyenangkan. Cari tahu di posting ini bagaimana melakukannya secara efektif dan apa yang Anda dapatkan sebagai imbalan ketika Anda melayani Tuhan. Yohanes 12-26 “Siapa pun yang ingin melayani saya harus mengikuti saya; dan di mana saya berada, di situ juga ada hamba saya. Siapa pun yang melayani saya, Bapa saya akan menghormatinya." Indeks1 Apa itu pelayanan kepada Tuhan?2 Ayat tentang melayani Tuhan3 Kewajiban melayani Tuhan4 Melayani Tuhan dengan adil5 Mentalitas hamba kepada Tuhan di atas segalanya Kita semua pada suatu saat pernah dan menjadi hamba Tuhan, dalam beberapa hal, kita selalu tersedia bagi-Nya. Kata "hamba" diungkapkan dalam Alkitab untuk orang-orang yang melayani Tuhan dan orang lain. Kebanyakan orang cenderung mengatakan bahwa hamba-hamba Tuhan adalah pendeta dan pemimpin agama, bahwa pelayanan kepada Tuhan adalah eksklusif untuk orang-orang dengan karunia khusus tertentu dan konsepsi ini tidak benar, semua orang yang melayani Tuhan, dianggap pelayan. Salah satu contoh paling jelas dari pelayanan kepada tuhan, berbicara tentang Yesus, dalam pertemuan, konferensi dan bahkan secara individu, memiliki waktu yang diperlukan untuk berbicara dengan Tuhan, berdoa dan bersyukur, untuk memberitakan firman-Nya, dengan sukacita menghadiri acara-acara gereja dan Kristen, memiliki kesempatan untuk membantu mereka yang paling membutuhkan . Melayani Tuhan dengan cara yang bertanggung jawab, penuh sukacita, penuh syukur, selalu dengan kata-kata cinta kepada Tuhan dan sesama kita, kita harus memiliki keyakinan untuk mengingat pelayanan Tuhan dalam segala hal yang kita timbang, katakan dan lakukan; Dengan demikian, orang-orang di sekitar kita akan dipenuhi dengan perasaan dan semangat ini, dan di atas segalanya, iman kepada Bapa surgawi kita. El pelayanan kepada tuhan, dibingkai dalam firman-Nya, dalam perintah-perintah-Nya dan dalam pesan-pesan alkitabiahnya, jika tidak, kebaktian tidak memiliki validitas apa pun. Untuk mendapatkan informasi terbaik tentang kitab suci dan mengetahui bagaimana menjadi hamba Tuhan, salah satu pilihannya adalah cara membaca alkitab dalam setahunJika kami melakukan pembacaan ini dengan mengklik tautan, Anda akan mengetahui segala sesuatu yang berhubungan dengan subjek. Ayat tentang melayani Tuhan Ulangan 10 12 “Sekarang, hai Israel, apakah yang dituntut TUHAN, Allahmu, dari padamu, supaya kamu hidup di jalan-Nya, sehingga kamu mengasihi dan mengabdi kepada TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu?” Tuhan bapa surgawi membutuhkan orang Israel untuk mengikutinya dengan semangat dan panggilan, tetapi tindakan ini harus diberikan dari hati, dari jiwa, dengan kekuatan keteguhan dan keyakinan untuk kitab suci dan suci. Matius 6 24 “Tidak ada yang bisa mengabdi kepada dua tuan; karena dia akan membenci yang satu dan mencintai yang lain, atau dia akan menghargai yang satu dan membenci yang lain. Anda tidak dapat melayani Tuhan dan kekayaan» Nyatakan bahwa pelayanan kepada tuhan Itu harus eksklusif kepada-Nya, tidak mungkin dan negatif bahwa seseorang dapat melayani dua tuan, dia akan datang untuk bersandar pada yang satu lebih dari yang lain, dia akan menyangkal yang satu dan mendukung yang lain, dia tidak akan pernah menikmati kekayaan yang Tuhan Yang Maha Kuasa. penawaran Bapa surgawi. Pelayanan ini harus berpusat pada ajaran Tuhan, Dialah satu-satunya Yang Mahatinggi, satu-satunya yang harus taat dengan mata tertutup dan melampaui apapun. Ibrani 12-28 "Jadi, menerima kami kerajaan yang tak tergoyahkan, marilah kita bersyukur, dan melaluinya marilah kita melayani Tuhan yang menyenangkan-Nya dengan rasa takut dan hormat" Selama kita melakukan pelayanan kepada Tuhan dengan cinta, dengan rasa syukur dan dedikasi dan mereka akan diterima dan efektif untuk Tuhan, menjaga semangat dan rasa takut, sebagai satu-satunya Yang Mahakuasa yang universal. Dalam roh, tubuh dan jiwa kita harus melayani Dia. Kewajiban melayani Tuhan Ayah rumah tangga, suami dan kepala rumah tangga, harus menafkahi keluarga dan orang-orang yang dicintainya. Kamu harus menyediakan rezeki segala sesuatu yang dibutuhkan anggota keluarga, jika kamu tidak melakukannya, kamu mengingkari iman, itu bertentangan dengan kehendak Tuhan, oleh karena itu kamu tidak melayani-Nya. 1 Timoteo 5 8 Karena jika seseorang tidak menafkahi dirinya sendiri, dan terutama untuk orang-orang seisi rumahnya, ia telah murtad, dan lebih buruk dari orang yang tidak beriman.” Yohanes 12-26 “Jika ada yang melayani saya, ikuti saya; dan di mana saya berada, di situ juga ada hamba saya. Jika ada yang melayani saya, Bapa saya akan menghormatinya." Kita semua memiliki kualitas melayani, dengan cara yang berbeda dan kepada orang yang berbeda, tetapi jika kita melakukannya dengan senang hati, dan dengan senang hati melakukannya, ini akan efektif dan terlihat baik di mata Tuhan. Kutipan Alkitab yang dijelaskan menunjukkan bahwa bertindak untuk melayani Bapa Surgawi akan memberi kita pahala yang indah berada di sisi Tuhan kita Yesus, di tempat tinggal yang tidak Dia janjikan dan bahwa hanya orang beriman yang bisa masuk surga. Melayani Tuhan dengan adil Yohanes 13-15 Karena Aku telah memberikan teladan kepadamu, supaya kamu juga melakukan seperti yang telah Aku lakukan kepadamu». 1 Timotius 1-16 "Namun, untuk ini saya diterima ke dalam belas kasihan, sehingga dalam diri saya, yang pertama, Yesus Kristus mungkin menunjukkan segalanya su kesabaran yang luar biasa, sebagai contoh bagi orang-orang yang kelak beriman kepada-Nya untuk hidup yang kekal. Melalui kitab suci, Tuhan menunjukkan fakta bahwa dia mengorbankan putranya untuk menyelamatkan kita, yang berarti bahwa dia mengorbankan hartanya yang paling berharga untuk umat-Nya. Yesus dengan segala belas kasihan-Nya disalibkan sebagai seorang hamba oleh perintah-perintah bapa surgawi-Nya. Inilah contoh-contoh yang harus kita tiru dan ikuti. Untuk mencapai pelayanan yang benar kepada Tuhan, kita harus membuat kata suci diketahui, kita harus mengungkapkan apa yang dia butuhkan dari kita, contoh ini harus diberikan dari komunitas minimal, seperti keluarga kita, teman dan lingkungan kita, bersikap adil terhadap situasi apa pun yang terungkap. prinsip-prinsip alkitabiah kita. Kesaksian tentang kebesaran Bapa Surgawi dan janji-janjinya akan menjadi rekomendasi terbaik bagi orang-orang untuk mengikuti jalan mereka dengan iman, dan dari kasih untuk memahami misi yang kita masing-masing miliki dalam kehidupan, dengan cara ini, kita dapat meninggalkan bekas yang tak terhapuskan , kesaksian Anda sendiri akan selalu penting bagi kita yang mempercayai seorang ayah. Mentalitas hamba kepada Tuhan di atas segalanya Untuk lebih memahami konsep ini, kita dapat melihat Acrostic berikut Senyum Keunggulan Tanggung jawab Kehidupan I-deal aku hargai Dari apa yang diuraikan di atas, kita dapat melihat bahwa kata melayani membingkai seluruh tujuan pelayanan Tuhan, apa yang Dia inginkan bagi umat-Nya, bahwa kita mengikuti jalan-Nya. Untuk melayani kita harus melakukannya dengan suka cita, selalu dengan senyuman untuk orang lain, bersikap menyenangkan kepada orang yang dekat. Mencari keunggulan dalam segala hal yang kita lakukan, cari dan katakan, menjadi sempurna dengan kata-kata kita dan, setiap hari, lebih baik. Dengan tanggung jawab untuk memastikan bahwa apa yang kita khotbahkan, dalam firman Tuhan tertentu, dengan asumsi doa menantang dan membantu orang lain. Dedikasikan seluruh hidup Anda sepenuhnya untuk mengikuti jalan Injil, sebagai satu-satunya jalan menuju tempat kediaman Tuhan. Hanya satu ideal yang ada dan itu adalah Tuhan sebagai sosok universal di atas segalanya, putranya Yesus, kita tidak boleh menyerah pada spiritualitas lain dan itu mengarah pada penghormatan terhadap apa yang kita sampaikan, khotbahkan, dan bicarakan kepada orang-orang. Semakin banyak belajar dan / atau bacaan yang kita dedikasikan untuk kitab suci, semakin lancar dan benar kata-kata kita, untuk ini penting untuk diingat bahwa kita adalah apa yang dikatakan oleh teladan kita dan sering kali kita berkhotbah dengan senyuman, kami selalu memberikan contoh kami sendiri. Isi artikel mengikuti prinsip kami etika editorial. Untuk melaporkan kesalahan, klik di sini.

5 contoh melayani tuhan